Aceh Timur Presisiku.com| Di tengah kehidupan masyarakat Aceh Timur yang sederhana namun penuh semangat, berdiri tegak RSUD Dr. Zubir Mahmud (RSUDZM) sebagai simbol nyata komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan kesehatan yang bermartabat dan menyentuh sisi kemanusiaan.Senin, 12 Mei 2025.


Bukan sekadar bangunan megah yang menghiasi pusat kabupaten, RSUDZM kini menjelma menjadi ruang harapan baru bagi ribuan warga yang datang membawa keluh kesah dan harapan akan kesembuhan.


Di bawah kepemimpinan dr. Edi Gunawan, MARS—seorang pemimpin yang dikenal lembut namun tegas—RSUDZM terus bergerak maju dengan langkah-langkah progresif. Tidak hanya berfokus pada peningkatan infrastruktur, namun juga membangun budaya pelayanan yang berorientasi pada empati dan kehangatan.


“Pelayanan kesehatan bukan hanya soal obat atau tindakan medis. Lebih dari itu, bagaimana kita menyambut setiap pasien dengan hati. Sering kali, sebelum obat bekerja, sapaan ramah dan senyuman tulus lebih dulu memberikan kekuatan,” ungkap dr. Edi Gunawan saat membesuk Zulkifli Aneuk Syuhada, Staf Redaksi media Satupena.co.id, yang tengah dirawat di ruang Arafah.


Perubahan nyata mulai dirasakan masyarakat. Layanan rawat jalan kini lebih tertib, ruang IGD lebih sigap merespons, dan berbagai layanan unggulan seperti Klinik Eksekutif, Hemodialisa, hingga Bedah Modern terus dikembangkan, menjawab kebutuhan masyarakat dari berbagai pelosok Aceh Timur. Tak ketinggalan, layanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama, karena dari sana masa depan daerah ini dilahirkan dan dijaga.


Klinik Eksekutif RSUDZM menjadi salah satu wujud inovasi pelayanan—menghadirkan suasana nyaman, pelayanan personal, serta tenaga medis berpengalaman, dengan tetap menjaga keterjangkauan biaya.


Sementara itu, layanan hemodialisa kini menjadi sandaran bagi pasien gagal ginjal yang sebelumnya harus menempuh perjalanan jauh ke kota besar. Di RSUDZM, mereka mendapatkan pelayanan yang profesional dan penuh empati dari tim medis yang tidak hanya merawat secara medis, tetapi juga menguatkan secara emosional.


Aisyah, warga Idi Rayeuk yang menjalani rawat jalan, menyampaikan apresiasinya: “Dulu kami harus ke Banda Aceh atau Langsa untuk pengobatan. Sekarang di sini sudah lengkap, dokter ramah, perawat baik, dan kami diperlakukan seperti keluarga. RSUDZM bukan sekadar rumah sakit—ini rumah harapan bagi kami,” tuturnya sambil membelai anaknya yang tengah dirawat.


Tak hanya layanan medis, RSUDZM juga aktif memperkuat peran sosialnya di tengah masyarakat. Melalui program edukasi kesehatan, penyuluhan, hingga layanan jemput pasien di pelosok terpencil, rumah sakit ini ingin memastikan bahwa setiap warga, tanpa kecuali, memiliki hak yang sama untuk sehat dan hidup layak.


Transformasi ini tentu tak terwujud dalam semalam. Diperlukan kerja keras, kolaborasi lintas bidang, dan yang terpenting: ketulusan dari seluruh tim RSUDZM—dari dokter, perawat, bidan, hingga petugas kebersihan—yang semuanya menjadi denyut kehidupan rumah sakit ini.


Setiap hari kami belajar dari pasien, mendengarkan, mengevaluasi, dan terus memperbaiki diri. Kami ingin RSUDZM tak hanya memenuhi standar nasional, tapi juga menjadi rumah sakit yang menyentuh sisi terdalam kemanusiaan,” tambah dr. Edi Gunawan.


Kini, RSUD Dr. Zubir Mahmud bukan lagi sekadar fasilitas layanan kesehatan. Ia telah menjadi pelita harapan, ruang penyembuhan penuh kasih, dan simbol transformasi layanan kesehatan berorientasi manusia di Aceh Timur.


Di tengah semilir angin Aceh Timur yang membawa harapan baru, RSUDZM terus melangkah—melayani, menyembuhkan, dan merangkul masyarakat dengan cinta.


(Red: MLS)